Selasa, 03 Januari 2012

Materi SOP Udang


SOP(Standard Operating Procedures) BUDIDAYA UDANG
DI TAMBAK
PERSIAPAN TAMBAK
a.              Pengeringan Tambak
Tambak terbuat dari beton yang diberi dasar dan dinding dengan plastik agar air tidak merembes, kemudian diberi pasir diatas plastik. Luas rata-rata tambak 2.800 m2(luas total 30 ha) luas efektif tambak 15 ha.Pengeringan tambak membutuhkan waktu selama 10-15 hari untuk perkolamnnya. Untuk membersihkan tambak membutuhkan waktu selama 2 minggu dari mulai persiapan hingga penebaran.Untuk mengeluarkan air menggunakan sentral grain berukuran 3 inch. Pembersihan kolam (penyiponan) dimulai pada hari ke-40 dan dilakukan seminggu 2 kali.
b.             Perbaikan Pematang & Pintu Air
Perbaikan pematang dilakukan jika pematang mengalami kebocoran. Pematang tadalam tambak budidaya udang biasanya ada yang menggunakan semen dan tambak tanah. Tambak semen/beton perbaikanya dengan mengontrol disaat pengeringan lalu tambak dapat diperbaiki/ditutup kembali dengan menggunakan semen. Jika tambak terbuat dari tanah, maka pengontrolan dititik beratkan kepada arus pusaran air yang terjadi didalam tambak, setelah itu maka tambak dapat diperbaiki dengan menutup tanggul dengan karung yang berisi pasir, lalu ditimbun denga menggunkan lumpur.
c.              Pengangkutan Lumpur
Pengangkutan lumpur dilakukan pada saatpenyifonan dengan menggunakan selang spiral. Lumpur disedot kemudian dibuang ke pematang/lubang sifon di tambak.

d.             Pengapuran
Kapur yang digunakan menggunakan kapur pertanian, dolomite, dan Ca(OH)2 . kapur pertanian digunakan untuk molting setelah sifon dan pengendapan. Dolmit dan zeolit digunakan untuk pupuk. Dengan dosis masing-masing sebanyak 2 kg.Pengairan
Sumber air langsung berasal dari laut dan tidak ada treatmen tandon. Saluran outlet (pembuangan) langsung dialirkan ke laut. Tinggi air untuk awal penebaran 80-100 cm. setelah umur 40 hari bertambah menjadi 120-150 cm.
e.              Pemupukan
Jenis pupuk terbuat NPK, SP36 dan Urea. Dosis NPK 10 kg/kolam, Urea 5 kg/kolam. Pupuk diberikan 1 kali dalam 1 hari. Ada pemupukan susulan apabila kondisi air kurang cerah dengan menggunakan Urea. Penyuburan perairan budidaya juga menggunakan hasil fermentasi dari bahan-bahan : molase 2kg, dedak 2 kg, Bacillus sp 2 L,

f.              Pengairan Lanjutan
Pergantian air dilakukan 10 hari (tergantung kualitas air). Pergantian air 5 % dan dilakukan setiap 4 hari sekali.
PENEBARAN BENUR
a.              Pengangkutan Benur
Ø   Asal benur
Benur berasal dari hatchery udang Pokpan Anyer dan udang yang diproduksi adalah jenis udang vanamei (Litopneaus monodon).
Ø   Padat tebar pengangkutan
1.600 – 1.700 ekor/ kantong.
Ø   Lama pengangkutan
Lama pengangkutan dari Anyer ke Ujung Genteng selama kurang lebih 12 jam. Dengan menggunkan mobil truk.
Ø   Cara pengangkutan
Menggunakan truk sebagai sarana pengangkutan. Didalam plastik packing diberikan pakan artemia sebagai pakan pada saat perjalanan agar tidak terjadi kanibalisme atau mortalitas.
b.             Aklimatisasi
Ø   Cara
-                Penyesuaian suhu dengan cara kantong packing yang berisi benur dicelupkan ke air tambak, hingga plastic mengalmi pengembunan artinya dapat mengindikatorkan bahwa suhu packing dan tambak telah sesuai.
-                Penyesuain kualitas air dengan cara mengoplos air tambak dengan air yang berada dalam kantong packing sebesar ¼ volume air dalam packing sampai benur berenang ke permukaan atau sampai benur sadar.
-                Udang siap ditebar, jika benur sudah mulai berenang aktif dan menuju ke atas/permukaan.
Ø   Waktu
-                Penyesuain suhu 10-30 menit.
-                Penyesuaian kualitas air 10-30 menit atau sampai benur sadar.
c.              Penebaran
Ø   Cara
kantong packing sedikit dicelupkan ke air tambak sampai semua benur keluar dari kantong packing dengan sendirinya.
Ø   Padat tebar
Padat penebaran 120- 150 ekor/m2.
Ø   Waktu penebaran
Waktu penebaran selama 10 - 30 menit.





d.             Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan cara visual. Pengamatan dilakukan setelah 30 hari pemeliharaan. Sampling bobot dilakukan pada 5 titik dengan menggunakan anco. Setelah 7 hari sekali sampling untuk menghitung pakan
Ø   Ciri benur yang baik
-                Warna cerah
-                Karapas bersih
-                Nafsu makan tinggi
-                Pergerakan agresif
-                Peka terhadap rangsang
-                Cepat beradaptasi dengan lingkungan baru
Ø   Ciri benur yang kurang baik
-                Warna pucat
-                Masih terdapat sisa-sisa molting pada karapas
-                Nafsu makan kurang
-                Pergerakan lambat
-                Kurang peka terhadap rangsangan
-                Mudah stres
-                Sulit untuk beradaptasi
Ø   Parameter keberhasilan penebaran
-                Nafsu makan tinggi
-                Tingkat kelangsungan hidup tinggi
PEMBERIAN PAKAN
a.              Pakan
·                Jenis Pakan
-                serbuk (PL 10 – 10 hari pemeliharaan)
-                crumble (11–40hari pemeliharaan)
-                pelet (41 hari– panen)
·                Feeding Rate
FR 6 % (awal penebaran)
·                Konversi Pakan
Konversi pakan pada udang sebesar 1,6
·                Cara Perhitungan Kebutuhan Pakan
-                penghitungan kebutuhan pakan awal menggunakan metode blind feeding (satu bulan pertama)
-                mendapatkan nilai FR dari metode blind feeding
-                cek anco sebanyak 5- 10 % dari total jumlah pakan/ satu kali pemberian pakan
b.             Pemberian Pakan
·                Metode Pemberian Pakan
-                Blind feeding (30 hari pertama penebaran)
o   Umur 5 day 2 kali sehari total pakan 2 Kg
o   Umur 10day4 kali sehari total pakan 4 Kg
o   Umur 15day5 kali sehari total pakan 4 Kg up
-                Restricted (pemeliharaan selanjutnya) berdasarkan hasil sampling.
·                Frekuensi pemberian pakan
5x sehari (jam 06.00, 10.00, 14.00, 18.00, 22.00)
c.              Penyimpanan Pakan
·                Tempat Penyimpanan
Gudang pakan (ditiap Blok) 
·                Standar Tempat Penyimpanan Pakan
-                Kering
-                Terhindar dari kontak dengan cahaya matahari
-                Berventilasi
-                Terhindar dari gangguan hewan pengerat
PENGELOLAAN AIR
a.              Penggantian       Air
ü   Sumber air berasal dari laut langsung.
ü   Caranya air laut diambil dengan pompa  dan dialirkan melalui saluran – saluran sampai pada ke kolam – kolam.
ü   Volume yang diganti adalah 5 % selama 4 hari sekali (tergantung keadaan air)
b.             Kincir
ü   Kapasitas kincir  1 PK mampu mendukung suplai oksigen untuk bobot biomassa udang sebanyak 500-600 Kg.
ü   Cara penggunaannya kincir dipasang di permukaan kolam beroperasi 24 jam penuh dengan jumlah kincir yang dipasang berdasarkan banyaknya udang didalam kolam.
c.              Pemupukan Lanjutan
Pemupukan menggunakan Jenis pupuk Urea, NPK, SP36. Dosis yang digunakan untuk pemupukan yaitu Urea 5kg, NPK 10kg, SP36 1-2kg. Waktu pemupukan hanya dilakukan pada awal saja, adapun pemupukan susulan, apabila kondisi air kurang cerah menggunakan urea.



PEMBERANTASAN HAMA DAN PENYAKIT
a.              Pemberantasan hama
Ø   Jenis hama adalah kepiting yang dapat merusak konstruksi tambak.
Ø   Cara pencegahan yaitu dengan memasang suatu filter pada inlet untuk menghalangi masuknya hama ke dalam tambak.
Ø   Alat filter yaitu berupa kain strimin yang dipasang pada pipa inlet.
Hama : Hama yang sering menyerang pada tambak udang Ujung Genteng adalah kepiting (Scylla serrata), Biawak, dan manusia. Karena kepiting adalah sebagai organisme pembawa penyakit dan sebagai hama yang dapat merusak pematang tambak.
Penyakit : penyakit pada udang yang sangat vital meliputi 2 golongan yakni virus dan bakteri. Virus yang umumnya menyerang udang dan sangat mematikan adalah WSSV (white spot syndrome virus), IHHNV (infectious hypodermal and hematopoetic necrosis virus), TSV (taura syndrome virus), dan IMV (infectious myonecrosis virus).

b.             Pemberantasan penyakit
Ø   Jenis penyakit yang dialami adalah penyakit yang berasal dari virus yaitu IMNV (Infection Mio Necrocis Virus).
Ø   Cara pengobatan yaitu mengkarantina kolam yang terserang penyakit agar tidak menyebar ke kolam yang lain dan dilakukan treatment pengobatan pada kolam tersebut.
Ø   Obat yang digunakan adalah saponin 10 kg

PEMANTAUAN (Sampling)
a.              Pemantauan bobot
Ø   Metodesampling dengan anco
Ø   Cara penghitungan yaitu ambil udang dengan jumlah tertentu lalu ditimbang dan dirata-ratakan.
b.             Kondisi biota kultur
Ø   Metodepengamatan udang dilihat keadaannya saat sampling di anco.
Ø   Tindakan yang dilakukan jika ditemukan masalah pada biota maka akan dilakukan pengecekan.








PEMANENAN DAN PEMASARAN
a.              Pemanenan
Ø   Pemanenan dilakukan pada saat waktu pemeliharaan telah mencapai 100-114 hari.
Ø   Ukuran panen adalah size 60.
Ø   Dengan SR 80%
Ø   Pemanenan dilakukan dengan cara menyiapkan alat yang akan digunakan terlebih dahulu seperti jaring (jaring kondom), dan drum plastik. Setelah itu jaring dapat dipasang ke outlet khusus untuk panen, jika telah terpasang pintu outlet dibuka hingga air surut, kemudian udang pada jaring dimasukkan ke dalam drum plasik. Waktu yang diperlukan adalah 2 jam dengan jumlah udang yang dipanen sekitar 1 ton untuk kolam/tambak ukuran 2800 m2.
Ø   Udang yang telah dipanen langsung disortir dan disesuaikan dengan size nya. Setelah itu maka udang dipacking didalam box sterofoam dengan susunan box diberikan es batu, lalu diberikan udang diatasnya dan begitu pula selanjutnya.
b.             Pengangkutan
Pengangkutan hasil panen dilakukan dengan bantuan kendaraan bermotor yaitu mobil pick-up sampai ke tempat penyortiran, dari tempat sortir hasil panen langsung di angkut oleh pengumpul. Lama penyortiran adalah 1 jam.
c.              Pemasaran
Hasil panen dipasarkan langsung kepada pengumpul, pengumpul datang ke tambak pada saat panen, kegiatan panen mulai dari pemanenan sampai udang di angkut ke tempat sortir sepenuhnya dilakukan oleh seluruh karyawan tambak, kegiatan dari sortir sampai udang dimuat ke alat pengangkut (truk) dikerjakan sepenuhnya oleh orang-orang dari pembeli.