Selasa, 06 Oktober 2015

PROSES BELAJAR KONSUMEN


PROSES BELAJAR KONSUMEN / NOBERLIN SOLIKHIN – C14144013

Mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya
Departemen Budidaya Perairan (www.fpik.bdp.ipb.ac.id)
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (www.fpik.ipb.ac.id)
Institut Pertanian Bogor (www.ipb.ac.id)

Kuliah Perilaku Konsumen IKK233
Depertemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (www.ikk.fema.ipb.ac.id)
Fakultas Ekologi Manusia (www.fema.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University IPB (www.ipb.ac.id)

Prof Dr Ir UJANG SUMARWAN, MSc (www.sumarwan.staff.ipb.ac.id, www. Ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id, sumarwan@mb.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA
Dr. Ir. Megawati simanjuntak, MS
Ir. Retnaningsih, MS
Ir. Md djamaluddin, MSc

Buku yang digunakan :
Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
Perkenalkan nama saya NOBERLIN SOLIKHIN mahasiswa alih jenis 2014 BDP-FPIK. Saya mengambil mata kuliah Perilaku Konsumen sebagai mata kuliah Supporting Course (SC). Jadwal kuliah saya pada hari Senin, 28 September 2015 pada pukul 13.00-15.40 WIB mulai  masuk saat KRS A. Pertemuan ke-5 kuliah ini dengan dosen pengajar Ir. Md djamaluddin, M.Sc.
Proses belajar adalah bagian penting dari kegiatan konsumen yang dilakukan secra sadar maupun tidak sengaja. Salomon 2009 mendefinisikan belajar adalah perubahan perilaku yang relative permanen yang diakibatkan oleh pengalaman. Proses belajar bisa terjadi karena adanya empat unsure yang mendorong proses belajar tersebut. Keempat unsure tersebut adalah Motivasi, Isyarat, Respons, dan Pendorong atau Penguatan.
·         Motivasi adalah daya dorong dari dalam diri konsumen. Contohnya : keinginan untuk membeli rumah, seseorang akan terdorong untuk mencari informasi apa pun mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan rumah.
·         Isyarat adalah stimulasi yang mengarahkan motivasi tersebut. Contohnya : seseorang yang ingin bisa berbahasa asing, kemudian ia melihat spanduk atau brosur mengenai suatu program bahasa inggris, maka ia akan termotivasi untuk membaca spanduk dan brosur tersebut.
·         Respons adalah reaksi konsumen terhadap isyarat.
·         Pendorong atau Penguatan adalah sesuatu yang meningkatkan kecenderungan seorang konsumen untuk berperilaku pada masa dating karena adanya isyarat atau stimulus.
Beberapa pakar mengklasifikasikan proses belajar ke dalam dua kategori:
1.      Proses belajar kongnitif : proses belajar yang dicirikan oleh adanya perubahan pengetahuan, yang menekankan kepada proses mental konsumen untuk mempelajari informasi.
2.      Proses belajar perilaku : proses belajar yang terjadi ketika konsumen bereaksi terhadap lingkungannya atau stimulus luar. Proses belajar perilaku terbagi menjadi: proses belajar classical conditioning, proses belajar instrumental conditioning, proses belajar vicarious learning.
Ada tiga konsep utama yang diturunkan dari proses belajar classical conditioning yaitu:
·         Pengulangan: penyampaian informasi kepada konsumen berulang kali.
·         Generasi stimulus: konsumen beraksi sama terhadap stimulus yang relative berbeda.
·         Deskriminasi stimulus: konsumen diharapkan mampu mengambil kesimpulan.
Perbedaan classical dan operant conditioning
Pada classical conditioning, proses belajar terjadi karena konsumen membuat asosiasi antar dua stimulus yang selalu dipasangkan bersama-sama. Operant conditioning adalah proses belajar yang terjadi karena adanya rewards yang diterima konsumen. classical conditioning sering dianggap akan menghasilkan respons yang dipaksakan dan respons yang sederhana. Sedangkan Operant conditioning akan menghasilkan respons yang terkontrol. Artinya konsumen yang menentukan atau memiliki control terhadap perilakunya.

KEPRIBADIAN


KEPRIBADIAN / NOBERLIN SOLIKHIN – C14144013

Mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya
Departemen Budidaya Perairan (www.fpik.bdp.ipb.ac.id)
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (www.fpik.ipb.ac.id)
Institut Pertanian Bogor (www.ipb.ac.id)

Kuliah Perilaku Konsumen IKK233
Depertemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (www.ikk.fema.ipb.ac.id)
Fakultas Ekologi Manusia (www.fema.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University IPB (www.ipb.ac.id)

Prof Dr Ir UJANG SUMARWAN, MSc (www.sumarwan.staff.ipb.ac.id, www. Ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id, sumarwan@mb.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA
Dr. Ir. Megawati simanjuntak, MS
Ir. Retnaningsih, MS
Ir. Md djamaluddin, MSc

Buku yang digunakan :
Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.




Perkenalkan nama saya NOBERLIN SOLIKHIN mahasiswa alih jenis 2014 BDP-FPIK. Saya mengambil mata kuliah Perilaku Konsumen sebagai mata kuliah Supporting Course (SC). Jadwal kuliah saya pada hari Senin, 21 September 2015 pada pukul 13.00-15.40 WIB mulai  masuk saat KRS A. Pertemuan ke-3 kuliah ini dengan dosen pengajar Ir. Md djamaluddin, M.Sc.
Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan diri  unik masing-masing individu. Ada tiga teori kepribadian yang utama, yaitu (1) Teori Freud, (2) Teori Kepribadian Neo-Freud, (3) Ciri.
Teori Freud
-          Id adalah aspek biologis dalam diri manusia yang sejak lahir mendorong munculnya kebutuhan fisiologis seperti rasa lapar, haus, dan nafsu seks.
-          Superego, aspek psikologis pada manusia yang menggambarkan sifat manusia untuk tunduk dan patuh pada norma-norma social, etika, dan nilai-nilai masyarakat.
-          Ego, unsur yang disadari dan dikontrol oleh manusia. Berfungsi untuk pencegahan amata id dan superego. Ego berusaha mengimbangi apa yang diinginkan id dan apa yang dituntut superego agar sesuai dengan norma social.
Teori Kepribadian Neo-Freud
            Teori ini menekankan bahwa manusia berusaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat dan masyarakat membantu individu dalam memenuhi kebutuhan dan tujuannya. Teori ini menyatakan bahwa hubungan social adalah factor dominan dalam pembentukan dan perkembangan keprobadian manusia
Teori Ciri
            Trait adalah sifat atau karakteristik yang membedakan antara satu invividu dengan yang lain, yang bersifat permanen dan konsisten.
GAYA HIDUP
            Gaya hidup adalah konsep yang lebih baru dan lebih mudah terukur dibandingkan kepribadian. Gaya hidup dapat didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya. Konsep yang berkaitan dengan gaya hidup adalah psikografik. Psikografik adalah suatu instrument untuk mengukur gaya hidup, yang member pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis daya yang sangat besar. Seorang pakar bernama Arnold Mitchell mengembangkan suatu konsep yang disebut the value and Lifestyles System(VALS) yang membagi 3 orientasi yaitu orientasi diri, prinsip, dan tiindakan.